Ternyata pemilik Pisang Ijo JustMine
yang banyak bertebaran di pinggir jalan itu ternyata seorang cewek yang
masih muda, 24 tahun. Tapi jangan di tanya berapa omset dari Pisang Ijo JustMine
yang dijalankannya, “hanya” Rp 850 juta. Bagaimana? Berikut ini artikel
dari kompas tentang enterpreneur & kewirausahaan pisang ijo
JustMine. Semoga bisa memberi inspirasi kita semua termasuk saya untuk
menjadi seorang pengusaha (bukan melulu berpikiran jadi pegawai kantoran
/ PNS).
Kini selera makan masyarakat Indonesia
makin beragam. Tidak melulu makanan londo cepat saji yang sekarang kian
merebak, penikmat kuliner juga mulai melirik makanan tradisional
Nusantara. Salah satunya adalah pisang ijo asal Makassar, Sulawesi
Selatan.
Menu makanan dengan bahan dasar pisang berbalut tepung berwarna hijau ini sukses dipasarkan Riezka Rahmatiana.
Perempuan muda berusia 24 tahun ini sanggup meraup omzet mencapai Rp
850 juta dari hasil jualan pisang ijo dengan merek dagang JustMine.
Padahal, saat memulai usaha pada 2007,
dia hanya merogoh koceknya Rp 2 juta. Modal tersebut kemudian habis
dibelanjakannya untuk membuat etalase kecil serta bahan-bahan pembuat
pisang ijo.
“Waktu buka usaha ini modalnya kecil.
Hanya Rp 2 juta,” ujarnya saat ditemui di sela-sela Expo Wirausaha
Mandiri di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Riezka
berkisah, kesuksesan diraihnya dengan penuh kerja keras. Awalnya, dia
pernah menjadi anggota multilevel marketing (MLM). Karena tidak
membuahkan hasil, Riezka beralih menjajal bisnis voucer pulsa yang akhirnya kandas juga.
Tak patah arang, Riezka
akhirnya banting setir dan mulai menggeluti usaha di bidang kuliner.
Saat itu, dia merintis sebuah kafe di Bandung. Namun, lagi-lagi usahanya
gagal.
Akhirnya, pada tahun 2007 Riezka
mulai melirik pisang dan berpikir untuk mengemasnya menjadi panganan
yang digemari orang. “Saat itu saya hanya berpikir, pisang itu kalau
laku dijual enaknya dibikin apa. Akhirnya saya memutuskan untuk
memasarkan pisang ijo,” katanya.
Yang unik, Riezka yang
asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini mengaku belum pernah sekali pun
menyambangi Makassar. Kunci keberhasilan mahasiswi Fakultas Ilmu
Komunikai Universitas Padjadjaran ini sebenarnya terletak pada
kreativitasnya mengembangkan makanan pisang ijo dalam berbagai aneka
rasa. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dengan campuran Vla yang
ditambahkan dengan berbagai rasa, vanila, cokelat, keju, hingga durian.
Bandingkan dengan pisang ijo makassar
yang hanya berbungkus terigu berwarna hijau pandan plus lamuran vla
ditambah sirup sebagai pemanis. Ada juga yang dilumuri bubur sumsum dan
es batu.
Harga pisang ijo JustMine
dipasarkan Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per porsi. Semangkuk pisang ijo ini
menjadi makanan yang digemari banyak orang. Buktinya, saat Expo
Wirausaha Mandiri hari ini, ratusan pengunjung tidak henti-hentinya
menyerbu stan pisang ijo ini. Bahkan, dalam hitungan jam, stok pisang
ijo milik Riezka ludes.
Pengunjungnya sudah antre dari pagi,” ujarnya. Untuk mengembangkan usahanya itu, Riezka
membuka peluang untuk berinvestasi bagi siapa saja yang berminat dengan
sistem waralaba pisang ijo. Hingga kini, ada 20 gerai pewaralaba pisang
ijo yang tersebar di Bandung, Jakarta, dan Bekasi. Di samping itu,
Riezka juga punya tiga outlet di Bandung.
Untuk menjamin keuntungan bersama dengan para mitra, proses seleksi mitra waralaba pisang ijo cukup cermat. Riezka menjelaskan, untuk menjadi mitra pisang ijo JustMine, cukup dengan investasi mulai dari Rp 6,5 juta.
Nantinya, para mitra akan mendapatkan
satu booth, paket perlengkapan booth lengkap, paket promosi, jaminan
kualitas produk, biaya delivery, trainning karyawan, dan hak pakai
booth.
No comments:
Post a Comment