Bukan tidak mungkin, setiap orang pasti pernah merasakan masa-masa
sulit dalam hidup yang menjadikan dirinya mereka terasa tidak berharga.
Akhirnya, kita pun jatuh dalam lubang kegalauan dan putus asa. Jika
sudah seperti ini, tak jarang akhirnya kita merasa stress atau bahkan
depresi. Jika kamu pernah merasakan hal ini, atau sekarang sedang
merasakannya, ada baiknya kamu merenungkan beberapa hal ini sebelum rasa
galaumu menjadi berkepanjangan dan tidak berkesudahan.
1. Jangan bandingkan kegagalamu dengan kesuksesan orang lain
Kita — atau orang-orang dekat kita — seringkali membandingkan diri
dengan orang lain. Misalnya, kamu membandingkan dirimu dengan temanmu
yang terlihat lebih sukses: punya rumah, mobil, sementara
dirimu masih merintis usaha dari nol dan belum punya apa-apa. Akhirnya
kamu pun merasa galau.
Padahal, terlepas dari apa yang dimiliki, kita semua adalah manusia
yang sudah memiliki garis hidupnya masing-masing. Tidak adil rasanya
jika hanya membandingkan hasil yang didapat, tanpa pernah tahu proses
macam apa yang dilalui dibaliknya. Membandingkan takdirmu dengan jalan
hidup orang lain hanya akan memperdalam rasa kecewa dan ketidakpuasan.
2. Jangan anggap kegagalan sebagai akhir dunia
Sebagai manusia, kegagalan adalah hal yang wajar. Kita memang gak
sempurna, dan sebuah kegagalan hanyalah bagian kecil dari hidup kita.
Semua orang terkenal yang kamu tahu pun pasti pernah gagal; keberhasilan
yang mereka capai adalah hasil dari kerja keras dalam menjadikan
kegagalan sebagai pelajaran.
Kegagalan adalah bukti bahwa kamu sudah berani mencoba berbuat sesuatu.
Saat sedang dihadapkan pada kegagalan, cobalah yakinkan diri sendiri
bahwa tidak berhasilnya dirimu saat ini justru akan membuka pintu
kesempatan yang lain. Alih-alih merasa terpuruk, kamu harus merasa
bangga karena kini gagal. Kalau gak pernah gagal artinya kamu juga gak
pernah mencoba apapun dalam hidup.
3. Jangan biarkan rasa takut menguasai diri
Pikiran kita terkadang bisa sangat menipu, terlebih pikiran-pikiran
yang negatif. Seringkali, apa yang kamu cemaskan itu sebenarnya gak
nyata; semua cuma ada di pikiranmu saja. Khawatir dikiritik dosen
pembimbing skripsi sampai menunda bimbingan berbulan-bulan? Tanyakan
lagi pada dirimu, apakah ketakutanmu itu rasional? Jangan-jangan kalau
kamu temui, dosenmu justru akan kooperatif dan membantumu agar cepat
lulus.
Daripada menghabiskan energi untuk memikirkan hal negatif yang belum
tentu nyata adanya, kenapa kamu gak membayangkan mimpi-mimpimu,
harapanmu, atau orang-orang yang kamu sayangi? Kenapa kamu tidak melawan
ketakutanmu dan memberanikan diri menghadapi kenyataan?
4. Belajarlah bersyukur dengan apa yang dimiliki
Ketika kamu merasa orang lain mempunyai apa yang gak kamu miliki,
kenapa gak berpikir bahwa kamu memiliki apa yang gak dimiliki orang
lain?
Saat kamu mengeluh pekerjaanmu membosankan, ingatlah di luar sana ada
orang yang rela menukarkan apapun agar bisa memiliki profesi yang sedang
kamu lakoni. Waktu kamu merasa pencapaianmu kurang memuaskan, ingatlah
orang-orang yang bahkan belum tahu apa yang harus ia capai dalam hidup.
Tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan,
percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan segala yang kamu butuhkan. Yang
perlu kamu lakukan adalah menyadari dan mensyukurinya.
5. Lafalkan dalam kepala kalau kamu adalah pribadi yang istimewa dan luar biasa
Ya, ini bukanlah perkataan yang mengada-ada. Kamu memang pribadi yang
luar biasa dengan talenta dan keunikannya sendiri. Jadi, ingatlah
sembilan poin di atas dan jangan sia-siakan dirimu untuk meratapi
kegagalan dan kekuranganmu. Kamu bisa bangkit dengan kakimu sendiri,
melakukan banyak hal dengan kelebihan yang kamu punyai, dan menjadi
lebih positif dengan kebaikan yang kamu sebarkan. Kamu itu istimewa.
Sebenarnya dirimu punya kuasa untuk merasa merana atau bahagia hari
ini. Kalau kamu merasa gak berguna, ingatlah hal-hal di atas dan lakukan
yang terbaik hari ini, untuk dirimu sendiri dan juga orang-orang yang
kamu sayangi.
No comments:
Post a Comment